Uraian : Tanaman budidaya, kadang-kadang ditanam di
pekarangan sebagai tanaman sayur atau tumbuh liar di tegalan dan tanah
kosong yang terlantar. Tumbuhan ini berasal dari Amerika tropik,
menyukai daerah kering, dan ditemukan pada ketinggian 0,5-1.250 m dpl.
Perdu setahun, percabangan banyak, tinggi 50-100 cm. Batangnya
berbuku-buku atau bagian atas bersudut. Daun tunggal, bertangkai, letak
berselingan. Helaian daun bulat telur, ujung meruncing, pangkal
menyempit, tepi rata, pertulangan menyirip, panjang 5-9,5 cm, lebar
1,5-5,5 cm, berwarna hijau. Bunga keluar dari ketiak daun, mahkota
bentuk bintang, bunga tunggal atau 2-3 bunga letaknya berdekatan,
berwarna putih, putih kehijauan, kadang-kadang ungu. Buahnya buah buni,
tegak, kadang-kadang merunduk, berbentuk bulat telur, lurus atau
bengkok, ujung meruncing, panjang 1-3 cm, lebar 2,5-12 mm, bertangkai
panjang, dan rasanya pedas. Buah muda berwarna hijau tua, putih
kehijauan, atau putih, buah yang masa.k berwarna merah terang. Bijinya
banyak, bulat pipih, berdiameter 2-2,5 mm, berwarna kuning kotor.
Cabai rawit terdiri dari tiga varietas, yaitu cengek leutik yang buahnya
kecil, berwarna hijau, dan berdiri tegak pada tangkainya; cengek domba
(cengek bodas) yang buahnya lebih besar dari cengek leutik, buah muda
berwarna putih, setelah tua menjadi jingga; dan ceplik yang buahnya
besar, selagi muda berwarna hijau dan setelah tua menjadi merah. Buahnya
digunakan sebagai sayuran, bumbu masak, acar, dan asinan. Daun muda
dapat dikukus untuk lalap.Cabal rawit dapat diperbanyak dengan biji.
|
Nama Lokal : NAMA DAERAH
Sumatera: leudeuaarum, l. pentek (Gayo), situdu langit, lacina sipane
(Simelungmz), lada limi (Nias), l. mutia (Melayu). Jawa: cabe rawit, c.
cengek (SLCnda), lombok jempling, l. jemprit, l. rawit, l. gambir, l.
setan, l. cempling (Jawa), cabhi letek, c. taena manok (Madc,rra). Nusa
Tenggara: tabia krinyi (Bali), kurus(Alor). Sulawesi: kaluya kapal
(bent.), mareta dodi (Mongond.), malita diti (Gorontalo), m. didi
(Buol), lada masiwu (Baree), l. marica, l. capa, laso meyong (Mak.),1.
meyong, ladang burica, l. marica (Bug.), rica halus, r. padi (Manado).
Maluku: Abrisan kubur (Seram), karatupa batawe (Elpaputi), katupu walata
(Waraka), araputa patawe (Atamano), kalapita batawi (Amahai), karatuba
manesane (Nuaulu), karatupa. batawi (Sepcc), maricang kekupe (Weda),
rica gufu (Ternate). Irian: metrek wakfoh (Sarmi), basen tanah (Barik).
NAMA ASING
La jiao (C), cayenne peper (B), piment de cayenne (P), piment enrage,
guineapfeffer (J), pasites, sili (Tag.), cayenne, chilli (I).
NAMA SIMPLISIA
Capsici frutescentis Fructus (buah cabe rawit).
Penyakit Yang Dapat Diobati : Cabai
rawit rasanya pedas, sifatnya panas, masuk meridian jantung dan
pankreas. Tumbuhan ini berkhasiat tonik, stimulan kuat untuk jantung
dan aliran darah, antirematik, menghancurkan bekuan darah
(antikoagulan), meningkatkan nafsu makan (stomakik), perangsang kulit
(kalau digosokkan ke kulit akan menimbulkan rasa panas. Jadi, digunakan
sebagai campuran obat gosok), peluruh kentut (karminatif), peluruh
keringat (diaforetik), peluruh liur, dan peluruh kencing (diuretik).
Ekstrak buah cabai rawit mempunyai daya hambat terhadap pertumbuhan
Candida albicans. Daya hambat ekstrak cabal rawit 1 mg/ml setara dengan
6,20 mcg/ml nistatin dalam formamid (Tyas Ekowati Prasetyoningsih, FF
UNAIR, 1987).
Pemanfaatan :
BAGIAN YANG DIGUNAKAN Seluruh bagian tumbuhan dapat digunakan sebagai tanaman obat, seperti buah, akar, daun, dan batang.
INDIKASI Cabal rawit digunakan untuk : menambah nafsu makan, menormalkan kembali kaki dan tangan yang lemas, batuk berdahak, melegakan rasa hidung tersumbat pada sinusitis, migrain.
CARA PEMAKAIAN Untuk obat yang diminum, buah cabai rawit digunakan sesuai dengan kebutuhan. Dalam hal ini cabai rawit dapat direbus atau dibuat bubuk dan pil. Untuk pemakaian luar, rebus buah cabai rawit secukupnya, lalu uapnya dipakai untuk memanasi bagian tubuh yang sakit atau giling cabai rawit sampai halus, lalu turapkan ke bagian tubuh yang sakit, seperti rematik, jari terasa nyeri karena kedinginan (frosbite). Gilingan daun yang diturapkan ke tempat sakit digunakan untuk mengobati sakit perut dan bisul.
CONTOH PEMAKAIAN DI MASYARAKAT
Kaki dan tangan lemas (seperti lumpuh) Sediakan 2 bonggol akar cabai rawit, 15 pasang kaki ayam yang dipotong sedikit di atas lutut, 60 g kacang tanah, dan 6 butir hung cao. Bersihkan bahan-bahan tersebut dan potong-potong seperlunya. Tambahkan air dan arak sama banyak sampai bahan-bahan tersebut terendam seluruhnya (kira-kira 1 cm di atasnya). Selanjutnya, tim ramuan tersebut. Setelah dingin, saring dan air saringannya diminum, sehari dua kali, masing-masing separo dari ramuan.
Sakitperut Cuci daun muda segar secukupnya, lalu giling sampai halus. Tambahkan sedikit kapur sirih, lalu aduk sampai rata. Balurkan ramuan tersebut pada bagian perut yang sakit.
Rematik Giling 10 buah cabai rawit sampai halus. Tambahkan 1/2 sendok teh kapur sirih dan air perasan sebuah jeruk nipis, lalu aduk sampai rata. Balurkan ramuan tersebut pada bagian tubuh yang sakit.
Frosbite Buang biji beberapa buah cabai rawit segar, lalu giling sampai halus, kemudiam balurkan ke tempat yang sakit.
Catatan: Penderita penyakit saluran pencernaan, sakit tenggorokan, dan sakit mata dianjurkan untuk tidak mengonsumsi cabai rawit. Rasa pedas di lidah menimbulkan rangsangan ke otak untuk mengeluarkan endorfin (opiat endogen) yang dapat menghilangkan rasa sakit dan menimbulkan perasaan lebih sehat. Hasil penelitian terbaru, cabai rawit dapat mengurangi kecenderungan terjadinya penggumpalan darah (trombosis), menurunkan kadar kolesterol dengan cara mengurangi produksi kolesterol dan trigliserida di hati. Pada sistem reproduksi, sifat cabai rawit yang panas dapat mengurangi rasa tegang dan sakit akibat sirkulasi darah yang buruk. Selain itu, dengan kandungan zat antioksidan yang cukup tinggi (seperti vitamin C dan beta karoten), cabai rawit dapat digunakan untuk mengatasi ketidaksuburan (infertilitas), afrodisiak, dan memperlambat proses penuaan.
Komposisi : Buahnya
mengandung kapsaisin, kapsantin, karotenoid, alkaloid asiri, resin,
minyak menguap, vitamin (A dan C). Kapsaisin memberikan rasa pedas pada
cabai, berkhasiat untuk melancarkan aliran darah serta pematirasa kulit.
Biji mengandung solanine, solamidine, solamargine, solasodine,
solasomine, dan steroid saponin (kapsisidin). Kapsisidin berkhasiat
sebagai antibiotik.
|